Mantri Pajak

KANAL INFO PRAKTIS PERPAJAKAN

 
Selamat Datang

Rahman.Sur's Profile
Absensi

By: TwitterButtons.com
By TwitterButtons.com


Facebook Badges


ShoutMix chat widget

Statistik

web site traffic stats

Langganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Bunuh Diri karena Dikejar-Kejar Orang Pajak
2 Mar 2009
Ada berita tentang pajak yang sedikit berbeda dengan berita-berita seputar perpajakan kita seperti biasanya, kali ini beritanya bukan lagi masalah tarif pajak, sunset policy, atau npwp sebagaimana selalu kita dengar akhir – akhir ini di media massa.


Beberapa media cetak sebut saja kompas dan warta kota ikut memuat berita ini, bahkan warta kota edisi sabtu 28 Pebruari 2009 memuatnya di halaman depan dengan judul yang sangat provokatif Bunuh Diri karena Dikejar-Kejar Orang Pajak .


Judul berita tersebut menurut saya terlalu tendensius menyangkut petugas pajak mungkin tujuannya supaya menarik perhatian orang untuk membacanya.


Di berita tersebut disebutkan korban adalah konsultan yang meninggal bunuh diri karena dikejar-kejar orang pajak dan bos sebuah perusahaan menyangkut jasanya dalam membuat laporan pajak.


Menurut saya keterlibatan petugas pajak tidak secara langsung terhadap peristiwa tersebut, pihak pajak mungkin dalam hal ini sudah masuk ke tahap penagihan pajak atau mungkin baru saja di tahap penetapan besarnya pajak atau mungkin baru tahap pemeriksaan bahkan penelitian, itupun berhubungan dengan perusahaan dimana korban memberikan jasanya. Yang ''mengejar-ngejar" konsultan tersebut justru pihak perusahaan yang merasa dirugikan bukan petugas pajak.


Saya tidak mengerti bagaimana seorang konsultan bisa dituntut sebuah perusahaan untuk mengganti kekurangan pajak tersebut, dalam melakukan pekerjaan seorang konsultan hanya bertanggung jawab terhadap laporan pajak berdasarkan data dan dokumen yang diberikan oleh klien diluar itu kalau ternyata ada data dan dokumen lain dikemudian hari yang ditemukan, seorang konsultan tidak ikut bertanggungjawab, apabila dia salah dalam membuat laporan pajak ini menunjukan konsultan tersebut seorang yang tidak professional.



Atau ada indikasi konsultan tersebut "mentender"/‘membeli’ (praktek illegal) jasa pelaporan pajak perusahaan tersebut sebesar Rp.XX atau U$. XX all in termasuk pajak terhutang perusahaan plus fee jasa konsultan, dan perusahaan tidak tahu menahu yang penting terima beres dengan urusan pajak sesuai kesepakatan tersebut. Ketika jumlah pajak yang terhutang menjadi lebih besar menurut petugas pajak, Perusahaan tidak mau bertanggungjawab dan konsultan lah yang harus menanggung semua itu.

Aya aya wae !


http://megapolitan.kompas.com/read/xml/ 2009/02/28/ 08185591/ bunuh.diri. karena.dikejar- kejar.orang. pajak.

Bunuh Diri karena Dikejar-Kejar Orang Pajak
Sabtu, 28 Februari 2009 08:18 WIB

TANJUNGDUREN, SABTU
— Polsektro Tanjungduren menarik kesimpulan, tragedi berdarah di rumah pasangan muda Andre-Lusiana di Jalan Salak Barat II, Tanjungduren, Jakarta Barat, dipicu kepanikan Andre karena dikejar-kejar orang dari bagian pajak perusahaan.Andre yang berprofesi sebagai konsultan pajak, salah menyusun laporan pajak hingga dituntut menanggung selisih pajak sebesar ratusan juta rupiah. Akibat tertekan, Andre sempat mengajak istrinya, Lusiana (23), mati bersama. ”Dari bukti dan keterangan saksi-saksi, kami berkesimpulan Andre bunuh diri. Awalnya, ia mengajak istrinya mati bersama, tapi istrinya menolak dan melawan,” kata Kapolsektro Tanjungduren Kompol Joni Iskandar, Jumat (27/2) siang.Menurut Joni, mengutip keterangan saksi, Kamis (26/2) sore, Andre curhat kepada Lusiana tentang pekerjaannya. Pria berusia 26 tahun itu mengatakan, dirinya dikejar-kejar petugas pajak dan bos sebuah perusahaan swasta yang memakai jasanya dalam membuat laporan pajak. ”Dia melakukan kesalahan dalam menyusun laporan sehingga perusahaan itu harus membayar pajak lebih besar. Perusahaan itu tidak mau tahu dan meminta Andre bertanggung jawab,” ujar Joni.Awalnya, Andre merahasiakan masalah pekerjaan itu kepada sang istri. Pada Kamis sore, Andre mengeluh kepada Lusiana dan mengajak pasangan hidupnya tersebut mati bersama. ”Agar istrinya tidak ditagih kekurangan uang pajak itu, Andre mengajaknya mati bersama,” kata Joni.Menurut Joni, Andre kemudian mengikat tangan dan kaki istrinya. Lalu, Andre menganiaya Lusiana dengan golok sehingga wanita itu mengalami luka sayat. Bahkan, dua telinga Lusiana nyaris putus. Selain menganiaya sang istri, Andre juga melukai dan membakar dirinya sendiri.Lusiana meronta-ronta hingga ikatan di tangan dan kakinya mengendur. Dia lalu lari ke rumah ketua RT setempat dan melaporkan bahwa suaminya tewas. Di awal keributan, adik Lusiana, Timneng, berusaha melerai. Namun, gadis itu akhirnya menyingkir dan mengurung diri di kamar.Seperti diberitakan, Andre tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Salak Barat II, RT 10 RW 05 Tanjungduren. Rumah berlantai dua ini dikontrak Andre sejak setahun lalu. Andre dan Lusiana baru dua tahunan menikah dan belum dikaruniai anak.Saat menolong pasangan muda ini, warga sempat bingung karena Andre tewas dengan luka mengenaskan dan Lusiana pun terluka parah. Warga ada yang menduga, Andre dan Lusiana cekcok lalu berkelahi. Sementara itu, Timneng—saat itu—belum bisa dimintai keterangan karena syok. (tos)

Label:

posted by rahman.sur @ 09.18  
1 Comments:
  • At 2 Maret 2009 pukul 14.27, Anonymous Anonim said…

    kenapa dikejar-kejar koq malah bunuh diri ya ?

    harusnya kan lari ajah kalo dikejar atau ngumpet, atau naik ojek atau taksi ajah, biar yang ngejar kecapekan ngejarnya

     

Posting Komentar

<< Home
 
Tulisan Terakhir

Subscribe to RSS headline updates from:
Powered by FeedBurner

Tulisan Sebelumnya
Arsip
Tautan
Pendukung Blog


Masukkan Code ini K1-7543F3-9
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

BLOGGER

© Mantri Pajak Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Car Pictures